Potensi Ekonomi dan Peluang Pasar Atas Kebijakan Reforma Agraria di Desa Krakitan Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten Tahun 2024
DOI:
https://doi.org/10.53686/jp.v14i2.276Keywords:
kesejahteraan masyarakat, produktivitas usaha, peluang pasar, community welfare, market opportunities, business productivityAbstract
ABSTRAK
Penataan akses sebagai tindak lanjut dari program penataan aset di Desa Krakitan pada dasarnya ditujukan untuk memaksimalkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk diteliti peluang usaha yang ada dari sisi produktivitas maupun pasarnya. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan metode analisis biaya produksi dan peluang pasar. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga jenis usaha masyarakat yang dominan di Desa Krakitan, yaitu: usaha pertanian jagung, peternakan sapi, serta produksi pupuk organik. Dari hasil analisis produktivitas menunjukkan bahwa usaha pertanian jagung mempunyai prospek yang cukup baik, namun dari sisi peluang pasar menunjukkan telah terjadi excess supply. Untuk jenis usaha peternakan sapi, hasil analisis menunjukkan produktivitas yang relatif kecil, yaitu hanya menghasilkan keuntungan sebesar Rp1.182.500,-/ekor atau masih di bawah besaran upah minimum kabupaten/kota (UMK) yang berlaku tahun 2024 yang besarnya mencapai Rp2.244.012/bulan. Dari sisi peluang pasar pun usaha ini juga kurang mempunyai prospek yang baik karena jumlah permintaan sapi per tahun di Kabupaten Klaten rata-rata hanya sekitar 18.347 ekor, sedangkan ketersediaan sapi diestimasi sekitar 93.000 ekor, atau telah terjadi excess supply. Berbeda halnya dengan jenis usaha pupuk organik. Hasil analisis menunjukkan bahwa produktivitas usaha ataukeuntungan mencapai besaran Rp8.852.800,-/bulan atau jauh di atas besaran UMK. Selain itu, peluang pasar juga sangat terbuka, di mana hal tersebut ditunjukkan dari kebutuhan pupuk per tahun di Kabupaten Klaten adalah sebesar 47.562 ton, sedangkan pupuk yang tersedia dari mekanisme subsidi pemerintah hanya sebesar 37.474 ton. Dengan kata lain, kebutuhan
pupuk masih kurang sebesar 10.088 ton, atau secara ekonomi telah terjadi excess demand.
Kata kunci : kesejahteraan masyarakat, produktivitas usaha, peluang pasar
ABSTRACT
As a follow-up to the asset structuring program in Krakitan Village, access structuring program is essential to achieve community welfare. Therefore, it is important to study existing business opportunities in terms of productivity and market potential. This research uses a descriptive quantitative approach, employing production cost analysis and market opportunity methods. The findings reveal that there are three dominant types of community businesses in Krakitan Village: corn farming, cattle farming, and organic fertilizer production. The productivity analysis shows that corn farming has promising prospects; however, market opportunities indicate an excess supply. For cattle farming, the analysis reveals relatively low productivity, with a profit of only IDR 1,182,500 per head, which is below the 2024 regional minimum wage (UMK) of IDR 2,244,012 per month. Market opportunities for cattle farming also appear unfavorable, with an annual demand for cattle in Klaten Regency averages at around 18,347 heads, while the supply stands at approximately 93,000 heads, indicating an excess supply. Conversely, organic fertilizer production has different results. The analysis shows that the business productivity or profit reaches IDR 8,852,800 per month, significantly exceeding the regional minimum wage. Furthermore, market opportunities are highly favorable, with an annual demand for 47,562 tons of fertilizer in Klaten Regency, whereas the supply through government subsidy mechanisms is only 37,474 tons. This indicates that there is a shortage of 10,088 tons, representing an economic excess demand.
Keywords : community welfare, business productivity, market opportunities
References
Badan Informasi Geospasial. (2024). Peta RBI.
BPS Klaten. (2020). Kecamatan Bayat Dalam Angka 2020.
BPS Klaten. (2024). Upah Minimum Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah.
Bramantyo Djohanputro. (2008). Prinsip-Prinsip Ekonomi Makro. PPM.
Erni Mohamad, Julhim S Tangio, & Kunusa, W. R. (2014). Pemanfaatan Limbah Jagung Sebagai Pupuk Organik Untuk Peningkatan Produksi Pertanian Desa Talumopatu Di Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo. 86, 1–13.
Gafuraningtyas, D., Setiatin, N., & ... (2024). Dampak Redistribusi Tanah Terhadap Penghidupan Masyarakat di Kawasan Fora 2 (Ternate) Maluku Utara. Majalah Geografi.
Husnan, S., & Muhammad, S. (2020). Study Kelayakan Proyek Bisnis. UPP STIM YKPN.
Mudrajat Kuncoro. (2013). Mudah Memahami dan Menganalisis Indikator Ekonomi. UPP STIM YKPN.
Sudaryono, D. (2017). Studi Kelayakan Bisnis: Teori, Analisis, dan Teknik Penyusunan Proposal. Lentera Ilmu Cendekia.
Sudibyanung, S., Prasetyo, P. K., & Rahmadi, A. (2023). Peluang Penataan Akses Berdasarkan Potensi Wilayah:(Studi Kasus Di Kalurahan Jatimulyo, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo). Jurnal Pertanahan. https://jurnalpertanahan.id/index.php/jp/article/view/208
Supinah. (2022). Penyusunan Rencana Aksi Penataan Akses Reforma Agraria Berbasis Potensi Wilayah Desa Dan Analisis Ekonominya Dalam Rangka Meningkatkan Kesejahteraan. Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional.
Utomo, S. (2021). Percepatan Reforma Agraria Untuk Mencapai Keadilan. Jurnal Hukum Bisnis Bonum Commune, 4 Nomor 2(2)
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Jurnal Pertanahan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright @2021. This is an open-access article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License (http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/) which permits unrestricted non-commercial use, distribution, and reproduction in any medium.