STUDI PENGARUH DEFORMASI TERHADAP DATA ADMINISTRASI PERTANAHAN DI KABUPATEN BADUNG, BALI

Authors

  • Rudi Herlianto Hapsoro Kantor Pertanahan Kabupaten Badung, Bali
  • Putra Maulida Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Jawa Timur

DOI:

https://doi.org/10.53686/jp.v10i2.17

Keywords:

Data Pertanahan, Model Deformasi, Pergerakan, Gempa Bumi

Abstract

Indonesia tersusun di atas empat lempeng tektonik besar yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Australia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Filipina. Lempeng-lempeng tektonik tersebut saling bergerak secara aktif dan dinamis sehingga mengakibatkan terjadinya deformasi pada kerak bumi. Deformasi menyebabkan terjadinya perubahan bentuk, posisi, maupun dimensi pada objek-objek di atas permukaan tanah, termasuk objek-objek pengukuran dan pemetaan yang dilakukan oleh Kementerian ATR/BPN. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji perubahan yang terjadi pada objek-objek pengukuran dan pemetaan (data administrasi pertanahan) akibat adanya deformasi pada kerak bumi. Data pertanahan yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk data grid dan data hasil pengukuran di lapangan. Data pertanahan tersebut kemudian dimodelkan perubahannya akibat adanya deformasi. Model deformasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah model deformasi yang dibuat oleh Badan Informasi Geospasial (BIG). Selain itu, digunakan pula model potensi gempa bumi di selatan jawa untuk menghitung pergeseran teoritis akibat deformasi koseismik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa deformasi yang terjadi selama 14 tahun mengakibatkan pergerakan sejauh 40 cm. Selain model linear yang diakomodasi oleh model deformasi yang dibuat oleh BIG, pergerakan tiba-tiba akibat gempa bumi juga berpotensi mengakibatkan pergerakan yang bersifat lokal maupun regional. Tentunya pergerakan ini secara eksplisit berdampak kepada perubahan posisi data pertanahan. Perubahan posisi tersebut berpotensi mengakibatkan terjadinya perubahan luas maupun terjadinya overlap dan gap yang akan menjadi permasalahan tersendiri pada kegiatan pemetaan di BPN.

References

BIG. Model Deformasi. Diperoleh pada 21 Agustus 2020 daripada https://srgi.big.go.id/page/modeldeformasi.

BMKG Wilayah III Denpasar. Gempa Bumi. Diperoleh pada 30 Agustus 2020 daripada http://balai3.denpasar.bmkg.go.id/tentanggempa.

BPN Kantah Badung. GU.00019/1998 Canggu, GU.00041/1998 Ungasan, GU.00023/1998 Ungasan, GU.03608/1999 Penarungan, GU.00002/1999 Buduk, GU.01806/1999 Kerobokan Kaja, GU.02504/1999 Darmasaba, GU.01163/1999 Sembung, GU.06683/1999 Tanjung Benoa, GU.02069/1999 Taman.

Dewa, C.D, Silviana, A., Triyono. (2016). Jaminan Kebenaran Data Fisik dan Data Yuridis dalam Sertipikat Hak Atas Tanah (Studi Kasus Terhadap Sertipikat Hak Milik yang Objek Fisiknya “Tidak Ada”). Diponegoro Law Journal, Volume 5 (3).

Hanifa, N. R., Sagiya, T., Kimata, F., Efendi, J., Abidin, H. Z., & Meilano, I. (2014). Interplate coupling model off the southwestern coast of Java, Indonesia, based on continuous GPS data in 2008–2010. Earth and Planetary Science Letters, 401, 159-171.

Itoh, Y., Nishimura, T., Ariyoshi, K., & Matsumoto, H. (2019). Interplate slip following the 2003 Tokachi‐oki earthquake from ocean bottom pressure gauge and land GNSS data. Journal of Geophysical Research: Solid Earth, 124(4), 4205-4230.

Kano, M., Fukuda, J. I., Miyazaki, S. I., & Nakamura, M. (2018). Spatiotemporal evolution of recurrent slow slip events along the southern Ryukyu subduction zone, Japan, from 2010 to 2013. Journal of Geophysical Research: Solid Earth, 123(8), 7090-7107.

Klein, E., Duputel, Z., Zigone, D., Vigny, C., Boy, J. P., Doubre, C., & Meneses, G. (2018). Deep transient slow slip detected by survey GPS in the region of Atacama, Chile. Geophysical research letters, 45(22), 12-263.

Kuang, S. (1996). Geodetic Network Analysis and Optimal Design. Ann Arbor Press, Chelsea, Michigan.

Papazachos, B. C., Scordilis, E. M., Panagiotopoulos, D. G., Papazachos, C. B., & Karakaisis, G. F. (2004). Global relations between seismic fault parameters and moment magnitude of earthquakes. Bulletin of the Geological Society of Greece, 36(3), 1482-1489.

Rino. 2010. Regangan Tektonik di Sumatera berdasarkan Pengamatan Kontinu Sumatran GPS Array (SUGAR) Tahun

-2008. Tugas Akhir Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika Institut Teknologi Bandung.

Wells, D. L., & Coppersmith, K. J. (1994). New empirical relationships among magnitude, rupture length, rupture width, rupture area, and surface displacement. Bulletin of the seismological Society of America, 84(4), 974-1002.

Widiyantoro, S., Gunawan, E., Muhari, A., Rawlinson, N., Mori, J., Hanifa, N. R., ... & Putra, H. E. (2020). Implications for megathrust earthquakes and tsunamis from seismic gaps south of Java Indonesia. Scientific Reports, 10(1), 1-11

Downloads

Published

2021-05-18

How to Cite

Hapsoro, R. H., & Maulida, P. (2021). STUDI PENGARUH DEFORMASI TERHADAP DATA ADMINISTRASI PERTANAHAN DI KABUPATEN BADUNG, BALI. Jurnal Pertanahan, 10(2). https://doi.org/10.53686/jp.v10i2.17